Dinegara saya indonesia tentunya, Pemilu berarti kampanye begitupun sebaliknya, keduanya memiliki rasa saling ketergantungan yang erat satu sama lain seperti sepasang kekasih yang saling mencinta dan saling menyuport satu sama lain.
Ramai parpol yang mengikuti gelaran pemilihan kursi (caleg) maupun Capres dan Cawapres pastinya juga diikuti oleh ramai pernak pernik perlengkapan dan atribut atribut tertentu yang berhubungan dengan peristiwa sakral tersebut. seperti yang anda dan kita semua ketahui spanduk maupun Baliho besar yang berkaitan dengan gelaran acara tersebut menghiasi hampir setiap meter badan jalan bagai untaian keantusiasan dalam menyambut / memberikan kesan semarak pada pemilihan umum yang berlangsung di negara ini. Memang bukan hal aneh ketika masa Pemilu tiba berbagai perlengkapan atribut kebesaran partai maupun caleg mulai unjuk gigi dinegara yang beriklim tropis ini (sudah lumrah).
Ramai parpol yang mengikuti gelaran pemilihan kursi (caleg) maupun Capres dan Cawapres pastinya juga diikuti oleh ramai pernak pernik perlengkapan dan atribut atribut tertentu yang berhubungan dengan peristiwa sakral tersebut. seperti yang anda dan kita semua ketahui spanduk maupun Baliho besar yang berkaitan dengan gelaran acara tersebut menghiasi hampir setiap meter badan jalan bagai untaian keantusiasan dalam menyambut / memberikan kesan semarak pada pemilihan umum yang berlangsung di negara ini. Memang bukan hal aneh ketika masa Pemilu tiba berbagai perlengkapan atribut kebesaran partai maupun caleg mulai unjuk gigi dinegara yang beriklim tropis ini (sudah lumrah).
Tapi ada yang sedikit mengganjal dan senantiasa merupakan hal
yang paling mencolok dari gelaran akbar yang
konon dari dulu selalu mengatas namakan rakyat lengkap dengan berbagai
janji-janji yang menggiurkan adalah, dimana ketika mereka (parpol beserta calegnya) berusaha menampilkan suatu profile lengkap dengan image
warna warni yang menarik simpati namun masih dengan konsep monoton yang membosankan. Seperti kebanyakan merk dagang yang
berusaha meyakinkan konsumen dengan pencitraan produk mereka dengan memasang
iklan diberbagai media termasuk di jalanan baik dari jumlah, ukuran gambar serta slogan, seperti itu pula lah halnya yang disajikan
oleh setiap parpol yang menghadiri dan memeriahkan pesta “PEMILU”. citra visual
yang dipolas poles agar terlihat lebih genit dan ngejreng untuk menarik perhatian (padahal
tidak sama sekali) seolah olah bisa menjadi acuan untuk keberhasilan penghitungan suara nantinya.
Sedikit yang membuat perbedaan diantara keduanya (kampanye
&iklan dagang) ketika iklan merk dagang menyajikan berbagai ragam content
dan slogan kreatif yang berbeda beda, lain halnya dengan slogan kampanye yang cenderung
menghadirkan sesuatu secara seragam dan monoton, bisa dilihat dari apa yang mereka coba tayangkan ke publik seperti: nama, wajah, nomor urut, partai serta slogan kering
yang berisi visi dan misi keangkuhan masing masing Parpol tersebut!
Kemajuan teknologi dan penggunaan media yang sedang trendy memang lagi marak digunakan untuk mempromosikan sesuatu secara nasional maupun universal dipahami betul
oleh semua kalangan elite politik bangsa ini guna mancari raihan suara sebanyak banyaknya dengan
mengaplikasikan Suatu konsep marketing tetapi masih "monoton" terkesan hanya memanfaatkan
media untuk menarik konsumen tanpa memperhatikan kualitas maupun kuantitas dari
apa yang sebetulnya mereka tawarkan kepada khalayak umum. Berbanding terbalik dengan promosi merk produk dagang yang tampil imaginatif dan inspiratif, Mungkin ada baiknya jika kalangan elite parpol sedikit mau rendah hati untuk mau belajar bagaimana caranya membuat suatu iklan
kreatif pada suatu produk tertentu yang selalu memberikan kesan berbeda dan
menarik namun tetap sesuai dengan tujuan dari produk tersebut, efektif dan juga
mudah dicerna.
Terlepas dari semua itu, berbagai macam pernak pernik slogan kampanye yang terpampang memang tidaklah bisa dijadikan tolak ukur yang cukup untuk menentukan kualitas sebenarnya dari calon calon parpol itu sendiri. tetapi setidaknya apa yang mereka coba tampilkan pada suatu kampanye (iklan) tersebut bisa menggambarkan sosok pemimpin yang bisa memberikan perubahan baru dalam tatanan pemikiran bangsa ini, dengan tidak menampilkan sesuatu hal yang sama dan serupa antara satu dengan lainnya. Dengan begitu para pemilih nantinya tidak akan lagi kebingungan untuk menentukan pilihan mereka secara tepat baik secara bibit bebet bobot. tapi kenyataannya mereka masih bersaing dalam pola kemasan yang masih seragam. Seakan tidak adanya alasan yang
kuat yang diberikan kepada setiap calon
pemilih Mengapa mereka harus memilih, kecuali memang mereka harus memilih.










0 komentar:
Posting Komentar