Senin, 16 April 2012

Politik = Marketing

Dinegara saya indonesia tentunya, Pemilu berarti kampanye begitupun sebaliknya, keduanya memiliki rasa saling ketergantungan yang erat satu sama lain seperti sepasang kekasih yang saling mencinta dan saling menyuport satu sama lain.
Ramai parpol yang mengikuti gelaran pemilihan kursi (caleg) maupun Capres dan Cawapres pastinya juga  diikuti oleh ramai pernak pernik perlengkapan dan atribut atribut tertentu yang berhubungan dengan peristiwa sakral tersebut. seperti yang anda dan kita semua ketahui spanduk maupun Baliho besar yang berkaitan dengan gelaran acara tersebut menghiasi hampir setiap meter  badan jalan bagai untaian keantusiasan dalam menyambut / memberikan kesan semarak pada pemilihan umum yang berlangsung di negara ini. Memang bukan hal aneh ketika masa Pemilu tiba berbagai perlengkapan atribut kebesaran partai maupun caleg mulai unjuk gigi dinegara yang beriklim tropis ini (sudah lumrah). 

Tapi ada yang sedikit mengganjal dan senantiasa merupakan hal yang paling mencolok dari gelaran akbar yang  konon dari dulu selalu mengatas namakan rakyat lengkap dengan berbagai janji-janji yang menggiurkan adalah, dimana ketika mereka (parpol  beserta calegnya) berusaha menampilkan suatu profile lengkap dengan image warna warni yang menarik simpati namun masih dengan konsep monoton yang membosankan. Seperti  kebanyakan merk dagang yang berusaha meyakinkan konsumen dengan pencitraan produk mereka dengan memasang iklan diberbagai media termasuk di jalanan baik dari jumlah, ukuran gambar serta slogan, seperti itu pula lah  halnya yang disajikan oleh setiap parpol yang menghadiri dan memeriahkan  pesta “PEMILU”.  citra visual yang dipolas poles agar terlihat lebih genit dan ngejreng untuk menarik perhatian (padahal tidak sama sekali) seolah olah bisa  menjadi acuan untuk keberhasilan penghitungan suara nantinya.  

 

Sedikit yang membuat perbedaan diantara keduanya (kampanye &iklan dagang) ketika iklan merk dagang menyajikan berbagai ragam content dan slogan kreatif yang berbeda beda, lain halnya dengan slogan kampanye yang cenderung menghadirkan sesuatu secara seragam dan monoton, bisa dilihat dari apa yang mereka coba tayangkan ke publik seperti: nama, wajah, nomor urut, partai serta slogan kering yang berisi visi dan misi keangkuhan masing masing Parpol tersebut!



Kemajuan teknologi dan penggunaan media yang sedang trendy memang lagi marak digunakan untuk mempromosikan sesuatu secara nasional maupun universal dipahami betul oleh semua kalangan elite politik bangsa ini guna mancari raihan suara sebanyak banyaknya dengan mengaplikasikan Suatu konsep marketing tetapi masih "monoton" terkesan hanya memanfaatkan media untuk menarik konsumen tanpa memperhatikan kualitas maupun kuantitas dari apa yang sebetulnya mereka tawarkan kepada khalayak umum. Berbanding terbalik dengan promosi merk produk dagang yang tampil imaginatif dan inspiratif, Mungkin ada baiknya jika kalangan elite parpol sedikit mau rendah hati untuk mau belajar bagaimana caranya membuat suatu iklan kreatif pada suatu produk tertentu yang selalu memberikan kesan berbeda dan menarik namun tetap sesuai dengan tujuan dari produk tersebut, efektif dan juga mudah dicerna.

Terlepas dari semua itu, berbagai macam pernak pernik slogan kampanye yang terpampang memang tidaklah bisa dijadikan tolak ukur yang cukup untuk menentukan kualitas sebenarnya dari calon calon parpol itu sendiri. tetapi setidaknya apa yang mereka coba tampilkan pada suatu kampanye (iklan) tersebut bisa menggambarkan sosok pemimpin yang bisa memberikan perubahan baru dalam tatanan pemikiran bangsa ini, dengan tidak menampilkan sesuatu hal yang sama dan serupa antara satu dengan lainnya. Dengan begitu para pemilih nantinya tidak akan lagi kebingungan untuk menentukan pilihan mereka secara tepat baik secara bibit bebet bobot. tapi kenyataannya mereka masih bersaing dalam pola kemasan yang masih seragam.  Seakan tidak adanya alasan yang kuat yang diberikan kepada setiap calon pemilih Mengapa mereka harus memilih, kecuali memang mereka harus memilih.

0 komentar:

Posting Komentar