Senin, 23 April 2012

Ilustrasi Budaya Yang Usang

 


Melihat dari maknanya ada berbagai definisi pengertian tentang budaya. Ada yang mengatakan adat istiadat dalam suatu daerah secara turun menurun dan sudah menjadi kebiasaan, ada juga yang mengasumsikan budaya adalah sebuah rasa, karya serta cipta yang diaplikasikan pada suatu kelompok di daerah tertentu
yang menghasilkan ciri khas tersendiri ataupun dengan memberikan artian budaya sebagai suatu kesenian dan tradisi yang ditinggal oleh leluhur mereka yang diwariskan kepada generasi penerusnya. Dan itu belum termasuk cara pandang budaya dari berbagai aspek seperti, deskriptif, normatis, historis, struktural dan berbagai aspek lainnya. Meski definisi kebudayaan memiliki beragam pandangan tapi tetap saja mengaju pada satu poin inti yang mencerminkan identitas atau ciri khas. Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan, dalam artian yang umum dan luas bahwasannya budaya adalah pembeda yang menentukan identitas serta ciri khas dari bemacam macam suku bangsa yang diwariskan secara beregenerasi dalam perihal menjaga kelestarian budaya tersebut. 

Menyinggung masalah regenerasi yang mengacu pada kelestarian dan pelestarian budaya terutama yang ada pada bangsa ini terasa agak asing memang! Seiring dengan kemajuan dan  perkembangan zaman, besarnya arus globalisasi yang serba modern dengan cepat memaksa bangsa ini mengalami pengikisan nilai nilai kebudayaan. Sesuai dengan hukum peradaban yang berlaku kejam dan cendrung tidak adil terhadap warisan budaya tradisi bukan tidak mungkin nilai luhur bangsa ini akan terkikis habis tanpa sisa sehingga kebudayaan pun menjadi suatu tradisi kuno, yang sudah lusuh  berkarat dimakan zaman dan akhirnya hanya menjadi cerita kenangan sejarah.

Ditambah dengan hal hal baru nan menarik yang terdapat dalam budaya modern yang memang penuh pesona bisa dengan mudahnya mengalihkan perhatian masyrakat bangsa ini. Era globalisasi yang hadir dengan berbagai macam magnetnya baik secara existensi maupun materi menjadi daya tarik tersendiri  dalam merubah cara pandang dan berpikir manusia yang menjadi serba praktis. Pola hidup yang bertransformasi dengan suatu tatanan yang baru secara tidak langsung membuat mereka cendrung melupakan nilai nilai asli kebudayaan mereka sendiri.

Majunya peradaban zaman dan didukung dengan teknologi yang tinggi tidak pelak akan menghilangkan suatu tradisi dimana nilai luhur suatu budaya ditinggalkan dengan identitas bangsa yang memudar. Peradaban modern yang hadir pada masa ini memang harus di ikuti dan didefinisikan sebagai suatu keadaan yang tidak bisa di hindari dari kehidupan masyrakat sekitarnya. Tapi itu bukan berarti dengan pola kehidupan modern lalu dengan gampangnya kita meninggalkan asal usul budaya kita kemudian serta merta ikut menetapkan budaya asing yang baru sebagai garis besar dalam proses implementasinya dikehidupan sehari hari.
 
Budaya tradisional dan modern adalah dua hal yang tidak bisa berjalan dalam satu alur, keduanya cendrung berlawanan arah. Pertentangan alur kebudayaan beda zaman tersebut cendrung membuat masyarakat bangsa ini harus memilih, Sekarang hanya bagaimana kita bisa menyikapinya dengan tidak selalu mendefinisikan modernisasi sebagai acuan standar dalam kehidupan berbudaya. Perlunya asemilasi kebudayaan, dalam artian bagaimana masyarakat kita bisa menerima sekaligus menyelaraskan kebudayan baru yang datang dengan berbagai ritme tanpa mengalami erosi dari kebudayaan yang menjadi identitas asli bangsa ini adalah satu satunya cara untuk membuat flexibilitas budaya bangsa ini agar tidak menjadi semakin melar.

Krisis budaya pada bangsa ini jelas terpapar pada generasi muda sebagai pewarisnya, hampir tidak mengenal kebudayaan asli mereka dan cendrung mengaplikasikan bahkan dengan bangganya mengapresiasikan budaya asing tersebut kedalam pandangan hidup maupun pola pikir mereka. Entah itu dilihat dari cara berpakaian yang tidak semestinya, cara bersikap, cara bergaul yang sedikit nyeleneh dan mungkin agak bertentangan dengan...dan tidak mencerminkan khasanah kebudayaan mereka sendiri. 

Hal itu secara tidak langsung, dan tanpa mereka sadari menempatkan mereka sebagai pion-pion yang turut serta menyebarluaskan budaya asing ke dalam bangsa ini dengan berbagai efek negatif yang berimbas pada mundurnya kebudayaan lokal (local cultural shifting). Misalnya saja remaja modern saat ini lebih senang bergaya dan tampil ke Korean baik dalam hal berexpresi ataupun berkreasi (yang gue sampai saat ini masih bingung bagian hebatnya itu dimana? terlebih lagi disaat laki laki terlihat sangat manis dengan menggunakan cat rambut dan hampir berdandan seperti perempuan). 

“Jangankan untuk mengapresiasikannya untuk mengetahui kebudayaan asli leluhurnya pun mereka masih terbata bata”. Tidaklah berlebihan jika kita menyimpulkannya seperti itu, karena pengaruh budaya modern memang hadir dalam balutan kemasan yang menarik dan cendrung bervariasi dikalangan generasi bangsa ini jika dibandingkan dengan budaya tradisi yang cendrung terkesan monoton. jika sudah seperti itu selanjutnya, siapa yang akan meregenerasi budaya bangsa ini?

Didukung berbagai perkembangan teknologi dan media yang memang menjadi lahan bisnis dan meraup keuntungan dari suatu dinamika tertentu yang seolah olah telah memberikan jalan bebas hambatan untuk lahirnya perkembangan peradaban kebudayaan baru tanpa menyeimbangkannya dengan peradaban kebudayaan asli bangsa ini. Maka jangan heran jika sebagian dari kita memprediksi bahwasannya frase kemunduran akan identitas suatu bangsa yang berbudaya telah sampai pada waktunya.

Kurangnya apresiasi seni akan khasanah budaya bangsa ini terutama pada generasi muda memang bukan sepenuhnya kesalahan mereka, Minimnya pengenalan dari setiap pihak yang terlibat dan bertanggung jawab akan kelestarian budaya ini juga ikut andil dalam proses degradasi kebudayaan tersebut. Keinginan untuk benar benar melestarikan tradisi budaya ini harus mandapatkan perhatian dan penanganan khusus dari berbagai kalangan (generasi muda khususnya), seandainya saja setiap elemen masyarakat ikut melibatkan diri dan merasa bertanggung jawab atas pelestarian budaya ini bukan tidak mungkin kebudayaan ini akan terus bisa berdiri kokoh sebagai suatu contoh peradaban yang tidak berkarat dimakan zaman.

0 komentar:

Posting Komentar