Senin, 23 April 2012

Cinta Dan Logika



Gak bakalan ada habisnya jika kita coba menggali berbagaicerita tentang rasa yang memang sering dipergunjingkan "cinta".iya cinta....kenapa??? Cinta adalah bahasa universal yang mempunyai arti yang luas bagi setiap individu. Dan itu berlaku ke dalam hal apapun atau siapapun yang bisa mendatangkan prosesi cinta tesebut (versi gue) versi lo ya suka suka lo!
Ada cinta kepada keluarga baik itu ayah, ibu, kakak, adek, kakek, nenek, cinta kepada bangsa dan tanah air ataupun mungkin cinta kepada hewan peliharaan??? Semua itu merupakan  perasaan cinta yang terkadang murninya sudah ada tanpa perlu mengetahui terlebih dahulu esensi dari cinta itu sendiri, dan cinta dalam kategori ini mempunyai nilai tertinggi dalam fungsinya, berlaku normatif tidak posessive dan lebih bersifat positif (menggunakan akal sehat). Lalu bagaimana pendefinisian cinta kepada pasangan....?

here we goes!

Cinta...yah cinta...cinta.....cinta dan cinta?! kita semua yang udah lewat maupun masih berkecimpung dalam puberitas pasti merasakannya. Ada asem, manis, pahit (udah kayak si nano nan) dan berbagai rasa tidak jelas lainnya yang terkadang bisa ngebuat lo senyum senyum sendiri tanpa adanya alasan yang tepat dan tiba tiba secara spontan menangis....Lho ada apa ini????

Cinta terhadap pasangan sejatinya adalah  keinginan untuk saling memiliki dengan perasaaan yang teramat sangat (ugh lebay) terhadap seseorang yang normalnya (normal ea dicatet) lawan jenis antara laki laki dan perempuan ataupun sebaliknya dengan berbagai ilustrasi yang pastinya berorientasi kepada asa dan cita untuk meraih suatu kebahagian secara bersama sama (gila kayak penjabaran ilmiah kesannya).


sesosok individu yang memang sedang dalam keadaan dirasuki oleh perasaan itu cendrung berhalusinasi, berimajinasi dan mungkin berfantasi (termasuk gue) dalam gairah jiwa yang menggebu gebu. Erat kaitannya dengan logika sebagian dari kita yang memang larut dalam cerita dua insan yang memadu kasih tersebut lebih memilih menomorsatukan perasaan dan menganak tirikan logika saat menjalin hubungan dengan si doi, sehingga tidak jarang canda tawa dengan berbagai kata kata mesra berujung dengan duka dan airmata....sadis euy, more complex that i thought !

Lihat saja disekeliling kita bagaimana indahnya cinta disaat rasa itu bersemi. Mereka terlalu sibuk untuk peka terhadap keadan disekeliling mereka (buat yang udah mencapai tingkatan lebay), berbicara seperti tidak seharusnya mereka berbicara, bersikap seperti tidak seharusnya mereka bersikap.

Gue benaran merasa tertarik sekaligus jijik gituh ketika sebagian teman teman gue yang bersikap kealay alay-an dengan PDnya memasang DP di BB atapun menulis status di jejaring sosial mereka dengan tulisan.

TaaaDAAA

"Bahagia itu kita yang ciptain, bukan mereka. Mereka gak tau gimana kita. Kita kan selalu berdua dan gak akan ada yang pernah bisa misahin kita, kita punya cara kita sendiri dan kita punya dunia kita sendiri".

Btw emang betul sihh bahagia kita yang ciptain tapi ini nih anehnya...emang lo yakin gak bakalan ada yang misahin lo?bakal seberapa lama lo bersama sama? kalo ada salah satu ada yang selingkuh gimana? "kita punya dunia kita sendiri" emang dunia lo dimane? Jupiter gituh?.

Contoh kongrit bagaimana logika yang terpatahkan oleh cinta. Gak salah sih kalo ada yang bilang kalo cinta sudah terasa maka duniapun milik berdua. sedaaaap! o come on yooooo everyone has it everyone feel it but why we make it such as dumb excessive fairy tales. Dengan kata lain setiap individu yang sedang dihinggapi rasa tersebut seharusnya tetap bisa mempertimbangkan apapun yang akan mereka lakukan tidak secara berlebihan diluar kewajaran. karena siapapun yang diperlakukan ataupun mendapatkan perlakuan secara berlebihan hanya akan menimbulkan rasa bosan bagi setiap individualnya cepat ataupun lambat.

Sebaliknya Dengan berdasarkan pepatah lama "cinta butuh pengorbanan". Banyak dari setiap individual yang dengan sukarela mengorbankan apapun yang mereka miliki dan termasuk hidup mereka (bagi yang udah akut) demi menjaga keutuhan cinta tersebut, rela hidup dalam perasaan tersiksa, disakiti demi orang orang yang disayangi dan endingnya mati maan!

Jika pada dasarnya cinta itu adalah perasaan yang indah, setiap mereka yang memiliki rasa cinta berhak untuk bahagia bukan? toh kenapa mereka masih saja mau bertahan dalam situasi yang sebenarnya mereka tidak inginkan? dan parahnya lagi disaat disaat cinta tidak sejalan dengan cita dan hubungan tesebut berakhir, bisa dibayangkan bagaimana sakit dan galaunya mereka karena sudah melakukan pengorbanan yang sudah berada diluar batas kewajaran. Trus corat coret dinding nulis puisi "I'am a walking breathing zombie without you" bla bla bla...sungguh sangat........?

kalaulah memang cinta terhadap pasangan hanya membuat kita menelan banyak kekecewaan kenapa tidak mencoba beralih kepada cinta lain yang bisa memberikan kebahagian (logic). Cinta memang membutuhkan pengorbanan sebagai pembuktiannya tapi itu bukan termasuk pengorbanan dengan kata lain kebodohan yang malah akan merugikan diri sendiri. If you are in love you should be happy, to laugh, to make memories not constantly be upset, hurting and crying.

Cinta dan logika adalah dua hal yang jauh berseberangan, tanpa logika cinta hanya akan membuat setiap individual yang merasakannya gelap mata sehingga tidal lagi memikirkan nilai estetika yang tertanam didalam cinta itu berikut dampak baik-buruk terhadap diri mereka sendiri. Then what? just Try to combine your love with a logic, its all what you gotta do Man! Membuat keseimbangan antara cinta dan logika akan memberikan makna tersendiri bagi setiap individualnya dengan begitu tidak ada lagi yang menyalahkan cinta atas setiap tindakan ceroboh, tidak ada lagi kata kata cinta adalah penyebab derita melainkan cinta adalah benar adanya sebagai sumber bahagia.




0 komentar:

Posting Komentar